Mengenang Susan Wojcicki, Eks CEO YouTube dan Perempuan Hebat di Silicon Valley

2024-08-13 HaiPress

iDoPress - Dunia teknologi sedang berduka. Eks CEO (Chief Executive Officer) YouTube,Susan Wojcicki (dibaca: whoa-jit-ski) dikabarkan menghembuskan nafas terakhir pada Jumat kemarin (9/8/2024),waktu Amerika Serikat.

Berita duka ini dikabarkan langsung oleh suami Wojcicki,Denis Troper,melalui postingan di Facebook. Perempuan hebat berusia 56 tahun itu meninggal dunia setelah dua tahun belakangan berjuang menghadapi kanker paru-paru.

Baca juga: Mengenal Neal Mohan,CEO YouTube Baru yang Gantikan Susan Wojcicki

"Dengan kesedihan yang mendalam,saya sampaikan berita meninggalnya Susan Wojcicki. Istri saya tercinta selama 26 tahun dan ibu dari lima anak kami meninggalkan kami hari ini setelah 2 tahun hidup dengan kanker paru," tulis Troper di akun Facebooknya,sebagaimana dikutip pada Senin (12/8/2024).

Kiprah Wojcicki di dunia teknologi tak perlu diragukan lagi. Dia telah membersamai Google selama 25 tahun. Selepas kepergiannya,obituari pun berdatangan dari para kerabat dan tokoh teknologi global.

Obituari untuk Wojcicki dari para tokoh teknologi

Google menjadi pihak yang merasa sangat kehilangan Wojcicki. Sundar Pichai,CEO Alphabet/Google,menyampaikan kesedihan yang mendalam atas kepergian seniornya itu untuk selamanya.

Melalui obituari yang dituliskan lewat e-mail untuk para karyawan Google atau Googler,Pichai tak menyangka bakal kehilangan Wojcicki,orang yang dianggap paling aktif dan bersemangat yang pernah ditemuinya.

Pichai mengatakan,kepergian Wojcicki meninggalkan kesedihan yang mendalam bagi semua orang. Wojcicki dianggap memiliki kontribusi besar bagi perusahaan,karyawan,bahkan orang-orang di seluruh dunia.

“Kehilangannya sangat menghancurkan bagi kita semua yang mengenal dan mencintainya,bagi ribuan Googler yang dipimpinnya selama bertahun-tahun,dan bagi jutaan orang di seluruh dunia yang mengaguminya,mendapatkan manfaat dari advokasi dan kepemimpinannya,dan merasakan dampak dari hal-hal luar biasa yang ia ciptakan di Google,YouTube,dan seterusnya,” kata Pichai,dikutip dari Techcrunch,Senin (12/8/2024).

Dalam obituari itu,Pichai mengenang Wojcicki sebagai sosok yang sangat menginspirasi. Wojcicki menjadi tokoh sentral yang berjasa membesarkan Google,dari awal menyewakan garasi rumahnya untuk kantor Google hingga bisa menjadi CEO YouTube.

Dia tidak hanya dapat mengepalai tim produk dan bisnis,tetapi juga mampu mendorong tempat kerja yang lebih baik. Di luar perusahaan,Wojcicki juga menginspirasi banyak orang dengan aktivitas filantropinya. Pichai merasa beruntung bisa bekerja bersama Wojcicki.

“Saya merasa sangat beruntung telah menghabiskan bertahun-tahun bekerja sama dengan Susan,seperti yang saya yakini banyak dari Anda juga demikian. Ia benar-benar dicintai oleh timnya di sini. Waktunya di dunia terlalu singkat,tetapi dia memanfaatkan setiap menit dengan sangat baik,” imbuh Pichai.

Selain Pichai,belasungkawa juga datang dari Neal Mohan,CEO YouTube yang menggantikan Wojcicki pasca kemundurannya pada awal 2023. Mohan berterima kasih atas pertemanan dan bimbingan dari Wojcicki.

"Hari ini,kami @youtube kehilangan seorang rekan setim,mentor,dan teman,@SusanWojcicki. Saya beruntung bertemu Susan 17 tahun lalu saat ia menjadi arsitek akuisisi DoubleClick," tulis Mohan di X (dulu Twitter).

Today we @youtube lost a teammate,and friend,@SusanWojcicki. I had the good fortune of meeting Susan 17 years ago when she was the architect of the DoubleClick acquisition. Her legacy lives on in everything she touched @google and @youtube. I am


forever grateful for…

— Neal Mohan (@nealmohan) August 10,2024

Tak ketinggalan pula CEO Apple,Tim Cook,menyampaikan kesedihan atas kepergian Wojcicki. Ia menganggap Wojcicki sebagai tokoh visioner di Silicon Valley. Kepergiannya akan dirindukan banyak orang.

“Sedih mendengar meninggalnya Susan Wojcicki. Ia adalah salah satu visioner Silicon Valley dan akan dirindukan oleh banyak orang. Semoga ia beristirahat dengan tenang,” kata Cook di X.

Penafian: Artikel ini direproduksi dari media lain. Tujuan pencetakan ulang adalah untuk menyampaikan lebih banyak informasi. Ini tidak berarti bahwa situs web ini setuju dengan pandangannya dan bertanggung jawab atas keasliannya, dan tidak memikul tanggung jawab hukum apa pun. Semua sumber daya di situs ini dikumpulkan di Internet. Tujuan berbagi hanya untuk pembelajaran dan referensi semua orang. Jika ada pelanggaran hak cipta atau kekayaan intelektual, silakan tinggalkan pesan kepada kami.
©hak cipta2009-2020 Harian Indonesia      Hubungi kami   SiteMap