Tetangga: Kondisi Ekonomi Keluarga Bos Aksesori yang Dibunuh Istri dan Anaknya Berkecukupan
2024-07-25 HaiPress
KABUPATEN BEKASI,iDoPress - Keluarga Asep Saepudin (45) dan istrinya,Juhariah (45),disebut hidup dengan ekonomi yang berkecukupan.
Asep yang sehari-hari bekerja sebagai pengusaha aksesori ini mempunyai tiga orang anak,salah satunya adalah Silvia Nur Alfiani (22),yang berkuliah di Bandung,Jawa Barat.
“(Ekonomi) terpenuhi. Anaknya kuliah,dikasih duit satu hari Rp 100.000. Itu buat anaknya saja tuh (Silvia),belum lagi dua yang lain,” ujar Ketua RT sekaligus tetangga Asep,Karta (62) saat ditemui di Desa Taman Rahayu,Setu,Kabupaten Bekasi,Jawa Barat,Rabu (27/7/2024).
Baca juga: Silvia Sempat Tutupi Keterlibatan Kekasihnya dalam Pembunuhan Bos Aksesori di Bekasi
Karta yang rumahnya berdampingan dengan Asep ini juga menyampaikan bahwa ayah tiga anak itu membeli mobil secara kontan.
“Motor saja ada tiga,” tutur Karta.
Asep disebut mempunyai hobi bermain bulu tangkis,sepak bola,dan olahraga lain yang sudah terjadwal.
Dalam keseharian,rumah tangga korban dengan Juhariah terlihat harmonis.
Segala permasalahan yang terjadi dalam rumah tangga mereka tidak sampai terdengar ke telinga tetangga.
“Dia mah si Asep orangnya begini,jangan sampai ketahuan tetangga. Ya diselesaikan di dalam. Dia orangnya enggak neko-neko. Tapi yang namanya rumah tangga pasti ada cekcok. Cuma dia enggak terbuka ke tetangga,” ujar Karta.
Diberitakan sebelumnya,pembunuhan berencana terhadap pengusaha aksesori bernama Asep Saepudin (45) berlangsung di rumah korban,RT 03/RW 04,Desa Taman Rahayu,Kamis (27/6/2024) dini hari.
Aksi tindak pidana ini dilakukan oleh istri Asep,anak Silvia Nur Alfiani (22),dan kekasih anaknya,dan Hagistko Pramada (22),saat Asep tengah tertidur pulas di ruang tengah.
Para tersangka sudah merencanakan pembunuhan selama dua pekan sebelum kematian korban. Bahkan,Asep sempat dua kali diracun oleh mereka,namun gagal.
Baca juga: Rekening Bos Aksesori di Bekasi Hanya Disisakan Rp 53.000 Usai Dibunuh Istri dan Anaknya
Sementara,beberapa jam setelah Asep tewas,para tersangka mengajukan pinjaman online (pinjol) melalui ponsel korban senilai Rp 56,5 juta.
Pencairan dana berhasil,uang tersebut ditransfer melalui mobile banking ke rekening Silvia. Mereka menyisakan uang Rp 53.000 pada rekening Asep.
Pembunuhan berencana terbongkar setelah keluarga Asep mencium adanya sejumlah kejanggalan,salah satunya adalah panggilan telepon dari customer service pinjol yang hendak menagih utang.
Usai mengantongi sejumlah barang bukti,keluarga Asep melaporkan peristiwa dugaan pembunuhan ke pihak kepolisian pada 11 Juli 2024.
Menindaklanjuti laporan tersebut,polisi akhirnya membongkar makam Asep demi kepentingan penyelidikan pada 16 Juli 2024.
Kini,ketiga pelaku telah ditangkap dan mendekam di balik jeruji besi.
Baca juga: Asep Dibunuh Istri dan Anak di Bekasi,Keluarga Tak Tahu Pelaku Punya Banyak Utang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.