Dulu Getol Melarang, Trump Kini Tegaskan Tak Akan Blokir TikTok

2024-07-19 HaiPress

iDoPress - Mantan presiden sekaligus calon presiden Amerika Serikat (AS),Donald Trump,mengatakan bahwa dirinya kini mendukung TikTok.

Hal itu ia ungkapkan dalam sebuah wawancara dengan media Bloomberg BusinessWeek beberapa waktu lalu.

"Sekarang,setelah saya pikir,saya mendukung TikTok karena Anda memerlukan kompetisi. Apabila Anda tidak memiliki TikTok,Anda harus punya Facebook dan Instagram," kata Presiden ke-45 AS itu.

Singgungan Trump terhadap Facebook dan Instagram bukanlah tanpa sebab. Tampaknya,Trump masih kesal lantaran dirinya diblokir oleh Meta,induk perusahaan Facebook dan Instagram,sejak 2021.

"Tiba-tiba,dari orang nomor satu,saya menjadi bukan siapa-siapa," keluh Trump menanggapi pemblokiran akunnya di Meta dua tahun lalu,dihimpun dari Bloomberg.

Baca juga: 2 Tahun Diblokir,Akun Instagram dan Facebook Donald Trump Akan Dipulihkan

Kala itu,Trump dianggap memprovokasi kekerasan dan mengamini tindakan para perusuh di Gedung Capitol,AS,Januari 2021.

Meta menilai,Trump berpotensi memicu kekerasan lebih lanjut apabila diberi "panggung" di media sosial. Sehingga,Meta,diikuti beberapa media sosial lainnya,memblokir Trump dua tahun lalu. Saat ini,akun Trump sudah dipulihkan oleh Meta dkk.

Bukan cuma mendukung TikTok,Trump juga menegaskan,dirinya tidak akan memblokir aplikasi besutan perusahaan asal China,ByteDance,itu apabila terpilih kembali sebagai Presiden AS.

"Saya tidak akan pernah memblokir TikTok," kata Trump saat dikonfirmasi oleh politisi muda AS,Charlie Kirk,dalam sebuah video TikTok.

@thecharliekirkshow Special message from TikTok's favorite President. @President Donald J Trump ? original sound - The Charlie Kirk Show

Sikap Trump yang mendukung TikTok saat ini berbanding 180 derajat saat ia masih menjabat sebagai Presiden AS (2017-2021). Saat itu Trump justru gencar ingin memberangus TikTok dari negaranya.

Pertengahan tahun 2020,Trump getol ingin memblokir TikTok dan media sosial asal China lain,termasuk WeChat,karena dianggap mengancam keamanan negara. Ancaman ini merupakan dampak hubungan bilateral AS-China yang memanas sejak beberapa tahun lalu.

Trump memberikan dua opsi kala itu,TikTok dibeli perusahaan asal AS atau diblokir sepenuhnya dari Negeri Paman Sam.

Menjelang akhir tahun 2020,sebagian saham TikTok akhirnya dibeli oleh perusahaan asal AS,Oracle dan Walmart.

Manajemen TikTok saat itu mengatakan bahwa Oracle dan Walmart memiliki 20 persen saham TikTok yang dibeli dari induknya,ByteDance.

Baca juga: Dapat Restu Trump,Oracle Akan Jadi Pemilik Saham TikTok

Kesepakatannya,sistem algoritma akan dikelola ByteDance,sedangkan data pengguna AS akan disimpan di Oracle,salah satu perusahaan teknologi raksasa di Amerika.

Penafian: Artikel ini direproduksi dari media lain. Tujuan pencetakan ulang adalah untuk menyampaikan lebih banyak informasi. Ini tidak berarti bahwa situs web ini setuju dengan pandangannya dan bertanggung jawab atas keasliannya, dan tidak memikul tanggung jawab hukum apa pun. Semua sumber daya di situs ini dikumpulkan di Internet. Tujuan berbagi hanya untuk pembelajaran dan referensi semua orang. Jika ada pelanggaran hak cipta atau kekayaan intelektual, silakan tinggalkan pesan kepada kami.
©hak cipta2009-2020 Harian Indonesia      Hubungi kami   SiteMap