Biznet Pastikan Kehadiran Kabel Bawah Laut Baru Tidak Pengaruhi Harga Langganan

2024-06-21 HaiPress

BALI,KOMPAS.com - Perusahaan penyedia internet fixed broadband Biznet resmi mengoperasikan kabel bawah laut perdananya yakni Biznet Nusantara Cable System (BNCS-1). Peluncuran ini diselenggarakan secara langsung di Jimbaran,Bali,Kamis (20/6/2024).

BNCS-1 menjadi jaringan kabel fiber optic bawah laut perdana Biznet yang mampu menghubungkan jaringan antar-pulau di Jawa,Sumatera,hingga Bangka.

Lebih rincinya,kabel tersebut akan tersambung dari Anyer dan Serang (Jawa) ke Kalianda,Sungsang,dan Banyuasin (Sumatera),dan Muntok (Bangka).

Nah,meski kini layanan internet yang ditawarkan menggunakan jaringan fiber optic baru,Biznet memastikan tidak akan ada kenaikan harga langganan bulanan.

Menurut Senior Manager Marketing Biznet Adrianto Sulistyo,Biznet justru memberi program free upgrade bandwidth sejalan dengan peluncuran kabel bawah laut BNCS-1 ini.

Baca juga: Biznet Resmi Operasikan Kabel Bawah Laut BNCS-1,Internet di Sumatera Setara di Jawa

“Kami menghadirkan program free upgrade kepada pengguna. Jadi,kami lihat kapasitas bandwidth-nya,kami lebihin,gimana responsnya nih (dari sisi user),” jelas Adri kepada KompasTekno.

KOMPAS.com/Caroline Saskia Tanoto Adrianto Sulistyo,Senior Manager Marketing Biznet saat ditemui usai acara pelunucuran BNCS-1 pada Kamis (20/6/2024)

Program free upgrade tersebut bersifat otomatis dan hanya tersedia selama satu bulan saja. Semisal,pengguna yang awalnya berlangganan dengan kecepatan internet 50 Mbps akan “naik kelas” tanpa dipungut biaya hingga 150 Mbps.

Mengingat program ini hanya selama 30 hari,pengguna nantinya akan diberi opsi,ingin melanjutkan paket langganan dengan kecepatan lebih tinggi atau tidak. Jika ingin melakukan upgrade,pengguna harus merogoh kocek,alias menambah biaya langganan tiap bulan.

“(Dari uji coba ini) ternyata (responsnya) baik. Tapi sebenarnya bandwidth aslinya masih di 50 Mbps,” jelas Adri.

Namun,jika tidak berminat melakukan upgrade,biaya langganan Biznet akan kembali seperti semula dan kecepatannya juga akan diturunkan seperti sebelumnya.

Menurut Adri,metode pemberian program free updrade ini bisa menjadi solusi untuk meningkatkan daya beli di kalangan masyarakat

“Kami masih menerapkan campaign “function awareness”. Dengan memberikan promo free 100 Mbps di bulan Juni ini kami ingin memberi experience lebih,” tambah Adri.

Adri juga menyebut bahwa program free upgrade ini iingin sekalian menguji coba dan mengukur stabilitas dari jaringan fiber optic perdananya,BNCS-1. Dalam kesempatan yang sama,Senior Vice President Network Biznet Agus Ariyanto mengumbar bahwa kabel fiber optic BNCS-1 menggunakan teknologi Dense Wavelength Division Multiplexing (DWDM) terbaru.

Baca juga: Biznet: Starlink Bisa Jadi Pelengkap Layanan Internet di Wilayah Terpencil,tapi...

“Dengan kapasitas 48 core (jaringan) bisa deliver kapasitas yang lebih besar. Antarsatu titik bisa lebih cepat (hingga) ribuan gigabyte (GB) menggunakan DWDM,” jelas Agus.

Teknologi ini diklaim menawarkan kapasitas bandwidth yang lebih tinggi. Teknologi DWDM sendiri terdiri dari satu pair kabel dengan dua core yang mampu mengirimkan data sebesar 9,6 Tbps (terabyte per second). Dengan total 24 pair,jaringan BNCS-1 memiliki kapasitas hingga 230,4 Tbps (24 x 9,6 Tbps).

Alasan itulah yang membuat Biznet menggunakan teknologi DWDM untuk menjangkau sejumlah wilayah yang ada di Indoensia. Perusahaan penyedia layanan fixed broadband ini sudah melakukan pembangunan infrastruktur kabel fiber optik bawah laut tersebut sejak 2023.

Sebelumnya,Biznet juga memiliki lebih dari 65.000 kilometer (KM) fiber optic yang terbentang di hampir 180 kota di Tanah Air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Penafian: Artikel ini direproduksi dari media lain. Tujuan pencetakan ulang adalah untuk menyampaikan lebih banyak informasi. Ini tidak berarti bahwa situs web ini setuju dengan pandangannya dan bertanggung jawab atas keasliannya, dan tidak memikul tanggung jawab hukum apa pun. Semua sumber daya di situs ini dikumpulkan di Internet. Tujuan berbagi hanya untuk pembelajaran dan referensi semua orang. Jika ada pelanggaran hak cipta atau kekayaan intelektual, silakan tinggalkan pesan kepada kami.
©hak cipta2009-2020 Harian Indonesia      Hubungi kami   SiteMap