PERBEDAAN & PERSAMAAN: ESENSI KEHIDUPAN YANG SELALU BERDAMPINGAN
2020-08-18 HAIXUNPRESS
Indonesia--(HAIXUNPRESS)--Tak jauh di seberang sana. Sepertinya, banyak yang ingin dipahami, terlepas dari anak jaman now atau bukan. Perubahan sedang terjadi.
Dan itu, begitu cepat rasanya. Mahaguru kehidupan diam mengajarkan kita, menjadi bagian dari perubahan itu sendiri. Raga terpisah samudera, hanya hati saling menyentuh. Alas-alas dunia tersingkap.
Kuncinya, kita harus selalu terinspirasi untuk berbuat yang lebih baik demi masa depan. Kita semua diberi tugas mewarnai dunia, tak hanya sebatas di Pulau Dewata tapi pelosok bumi ini.
Memperkaya daya ilmiah, melengkapinya dengan tindakan yang mendorong orang mempertajam kreativitas.
Sesungguhnya, kita dikejar banyak hal. Kadang, terasa mendesak, sehingga kita butuh asisten di sekeliling untuk melengkapi.
Jiwa kita, telah membangunkan fajar. Bahwa kecepatan cahaya telah menembus ruang dan waktu. Kita senantiasa terinspirasi untuk berbuat yang lebih baik demi masa depan. Demi tercapainya puncak kebahagiaan.
Itu sebabnya, kita selalu membutuhkan masukan-masukan. Pasti lebih mudah jika memahami tujuan akhirnya, dimana titik berdirinya.
Kita perlu menyerap hukum alam, sebagai yang utama.
Menjadi saksi kehidupan, agar bila kita disebut sang empunya mandat, yang ditugasi bekerja untuk mewarnai dunia, kita menjalankan kehidupan dan mengisinya sebagai tugas mulia. Yang harus dilakukan dengan sabar, tekun, tabah, dan mampu memahami serta menghargai orang lain.
Pada dasarnya, setiap orang harus jujur dengan diri sendiri, gemar menyatakan dan mengungkap apa yang dirasa dengan seketika. Hati nurani kuncinya.
Itulah ihwal kita mengenal sosok atau lingkungan dengan 24 jam sehari.
Maka, tatkala perbedaan dalam persamaan, atau sebaliknya menjadi “teather” yang dimainkan orang-orang itu. Seolah, kebenaran itu sampai ke awan-awan.
Titahkanlah kasih setia dan perbedaan itu tetap ada. Kenapa perbedaan begitu sangat penting? Ya, karena kita perlu hal-hal baik.
Ajaran-ajaran untuk berbuat kebaikan, selalu mengundang senyum. Kita hidup di dunia ini, tentu dengan banyak sekali perbedaan yang ada di sekeliling kita.
Politisasi agama dilakukan, hanyalah demi segumpal kepentingan sesaat. Semacam egosentrisme dan egoism yang naïf.
Hal inilah yang disebut demokrasi menemui jalan buntu. Mementingkan kepentingan pribadinya, sebagai sarana untuk memicu konflik antar sesama manusia.
Tidaklah mengherankan, perbendaharaan dari kata demokrasi, menjadi sulit dipahami. Karena demokrasi tidak hanya berkaitan dengan tujuan sebuah ketetapan yang dihasilkan oleh suatu pemerintahan, tetapi juga berkaitan dengan seluruh proses dalam membuat ketetapan itu sendiri.
Kita selalu membutuhkan masukan-masukan, karena perbedaan merupakan instrumen untuk menguji kualitas keadilan. Mengedepankan keadilan, berdampingan dengan paham, ajaran ataupun doktrin yang memaksakan untuk tidak mentolerir perbedaan.
Jika Anda membenci perbedaan, Anda sejatinya membenci seluruh manusia. Karena semua manusia diciptakan berbeda, tak ada yang sama bahkan anak kembar.
Antar sesama manusia satu sama lain pasti saling memiliki perbedaan, entah berbeda keyakinan, berbeda sifat atau yang lainya. Tidak terkecuali saudara kembar yang otentik sekalipun, mereka pasti memiliki perbedaan.
Ini semua karena kuasa Tuhan yang dapat menjadikan manusia memiliki segala perbedaan yang ada.
Sebaliknya. Mereka yang dapat menerima persamaan, belum tentu dapat menjunjung perbedaan, tapi mereka yang mendukung perbedaan, dipastikan dapat hidup dengan perbedaan itu sendiri.
Setiap persamaan memiliki perbedaan.
Dan setiap perbedaan pun akan mengandung persamaan. Sehingga selayaknya perbedaan dan persamaan saling melengkapi. Tanpa perbedaan, tidak akan pernah dikenal persamaan.
Mereka yang tidak mau mengenal dan menghargai perbedaan, akan sulit memaknai persamaan. Dan sesungguhnya, persatuan serta kesatuan itu hanya diperuntukan bagi mereka yang dapat menerima perbedaan.
Mereka yang merusak persatuan dalam perbedaan, dipastikan akan merusak persamaan,meskipun diantara sesamanya. Keadaanlah, yang membuat mereka seperti itu. Salam kebangsaan.
Rilis artikel lunak:https://haixunpr.org/